Pages

Tampilkan postingan dengan label KIMIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KIMIA. Tampilkan semua postingan

Minggu, 20 Maret 2016

MANFAAT KIMIA DALAM KEHIDUPAN

Bismillahirrahmaanirrahiim
saya mulai dengan kata kimia apa itu kimia ? mungkin bagi sebagian orang itu terasa tabu dan aneh.. kemudian yang terfikirnya adalah zat-zat yang dapat memberi dampak negatif bagi tubuh.
sebenarnya yang saya tahu disekeliling kita banyak sekali bahan kimia yang kita gunakan mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali.
mulai dari gosok gigi, mandi berangkat ke sekolah kosmetik yang anda pakai makanan yang anda makan semuanya itu kimia, namun memang ada batasan pada setiap pemakaian nya yang apabila berlebih akan mendapatkan kerugian bagi tubuh kita sendiri.

ini merupakan manfaat dalam berbagai bidang 
.1.  Manfaat Ilmu Kimia dalam Bidang Biologi
Ilmu Kimia dalam bidang biologi khususnya mempelajari tentang makhluk hidup (hewan dan tumbuhan). Proses kimia yang berlangsung dalam makhluk hidup meliputi pencernaan makanan, pernapasan, metabolisme, fermentasi, fotosintesis, dan lain-lain. Mempelajari hal tersebut, diperlukan pengetahuan tentang struktur dan sifat senyawa yang ada, seperti karbohidrat, protein, vitamin, enzim, lemak, asam nukleat dan lain sebagainya.
2. Manfaat Ilmu Kimia dalam Bidang Pertanian
Kesuburan tanah perlu dipulihkan kembali, untuk mengembalikan kesuburan tanah perlu dilakukan penambahan pupuk, sedangkan hama dapat diatasi dengan penambahan pestisida. Manfaat dan bahaya penggunaan pupuk dan pestisida harus dipahami, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Pupuk dan pestisida adalah produk dari ilmu kimia. Oleh karena itu, perlu mempelajari ilmu Kimia agar dapat memahami bahan-bahan kimia yang terkandung dalam pupuk tersebut agar tidak membahayakan bagi ekosistem sawah.
3. Manfaat Ilmu Kimia dalam Bidang Kosmologi
Kosmologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan sejarah alam semesta dalam skala besar. Secara khusus, ilmu ini berhubungan dengan asal mula dan evolusi dari suatu subjek. Ilmu kimia memberikan gambaran tentang evolusi itu terjadi, yaitu dengan mempelajari partikel-partikel yang menyusun alam semesta ini.
4. Manfaat Ilmu Kimia dalam Bidang Hukum
Bidang hukum secara langsung memang tidak ada hubungannya dengan ilmu kimia, tetapi manfaat ilmu kimia dalam bidang hukum ini dapat dirasakan ketika diberlakukannya pemeriksaan peralatan bukti kriminalitas (kriminologi). Bagian tubuh tersangka dapat diperiksa dengan memeriksa struktur DNA-nya, karena struktur DNA setiap orang berbeda-beda, dan pemeriksaan ini melibatkan ilmu kimia.
5. Manfaat Ilmu Kimia dalam Bidang Geologi
Bidang ini berkaitan dengan penelitian batu-batuan (mineral) dan pertambangan gas serta minyak bumi. Proses penentuan unsur-unsur yang menyusun mineral dan tahap pendahuluan untuk eksplorasi ini, menggunakan dasar-dasar ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam bidang ini untuk membantu mengklasifikasikan unsur-unsur yang ditemukan, memahami serta mengerti temuan para peneliti tentang bebatuan atau benda-benda alam.
6. Manfaat Ilmu Kimia dalam Bidang Mesin
Manfaat Ilmu kimia juga bisa mengenai bidang permesinan, yaitu mempelajari sifat dan komposisi logam yang baik untuk pembuatan mesin, mempelajari sifat komposisi bahan bakar dan minyak pelumas mesin.
7. Manfaat ilmu kimia dalam Bidang Fisika
Kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul. Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungan dengan hukum pertama termodinamika. Kimia fisika digunakan untuk membantu penemuan material-material baru dalam bidang listrik, seperti semikonduktor, magnet, dan lain sebagainya.
8. Manfaat Ilmu Kimia dalam Bidang Psikologi
Psikologi dikenal dengan metodologi eksperimental sebagai salah satu metodologi dalam psikologi. Metodologi ini dilakukan dalam laboratorium dengan mengadakan eksperimen yang terkait dengan ilmu kimia.
9. Manfaat Ilmu Kimia dalam Bidang Kedokteran
Manfaat ilmu kimia pada kehidupan manusia dalam bidang kedokteran yaitu untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit, dengan menggunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi bahan-bahan kimia yang dilakukan dalam cabang kimia farmasi.
10.Manfaat Ilmu Kimia dalam Bidang Teknik Sipil

Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang teknik sipil ini adalah semen, kayu, cat, paku, besi, paralon (pipa PVC), lem dan lain sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini bertujuan agar bahan-bahan bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta kekurangannya, sehingga dapat meminimalisir kecelakaan atau kerugian pada akhirnya.

Rabu, 06 Januari 2016

PENYALAHGUNAAN BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN


banyak sekali manfaat BAHAN KIMIA dalam kehidupan tapi banya pula yang menyalahgunakannya tidak hanya dalam bidang pangan tetapi pada kasus pembunuhan juga ada.
Salah satu alasan yang paling masuk akal bagi saya adalah racun itu pembunuh yang paling sulit dideteksi pada masa lalu. Jadi, penggunaan racun dalam cerita fiksi detektif masa lalu sering dilakukan. Berikut ini adalah 5 racun yang sering digunakan dalam cerita detektif masa lalu,(JANGAN DICOBA YA..) yaitu:

1. Sianida
Sianida merupakan racun yang berpotensi mematikan, karena zat ini membuat tubuh tidak dapat menggunakan oksigen untuk mempertahankan tubuhnya. Zat ini bisa berbentuk gas seperti hidrogen sianida atau dalam bentuk kristal seperti potasium sianida atau sodium sianida.

Gas sianida dapat diserap melalui inhalasi (paru-paru), kulit atau ingesti (mulut menuju perut) dan
didistribusikan ke seluruh tubuh. Jika zat ini masuk ke dalam tubuh bisa menghambat kerja enzim
tertentu di dalam sel, mengganggu penggunaan oksigen oleh sel dan dapat menyebabkan kematian sel.

Pada dosis tertentu, zat ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu 15 menit saja akibat kekurangan oksigen. Racun sianida biasanya dioleskan pada pinggir gelas, botol minum atau disuntikkan ke dalam batu es. Sianida hanya bereaksi sebagai hidrogen sianida bebas, oleh karena itu garam-garam yang ditelan harus bertemu dengan air atau asam lambung sebelum membebaskan asam hidro-sianida, proses ini hanya butuh waktu beberapa detik. Penggunaan racun sianida untuk bunuh diri digunakan tokoh kontroversial Nazi, Hitler, yang diduga minum kapsul sianida sebelum menembakkan kepalanya.

2. Arsenik
Racun populer lainnya adalah arsenik - unsur paling umum ke-20 di bumi. Arsenik terjadi dalam berbagai bentuk. Zat ini akan sangat beracun apabila sebagai ion, terutama jika bereaksi dengan kandungan sulfur dari enzim tertentu. Seseorang yang terpapar zat ini dalam dosis yang tidak mematikan, ke depannya dapat menyebabkan keracunan kronis dan karsinogenik (zat penyebab kanker). Karenanya arsenik masih menjadi perdebatan terhadap keselamatan pekerja di industri yang masih menggunakan arsenik seperti insektisida atau perusahaan pembasmi gulma serta ekstraksi bijih timah dan tembaga.

Gejala-gejala keracunan arsenik akut dapat terjadi dalam dua bentuk. Pertama mengakibatkan kelumpuhan parah yang dapat terjadi dalam waktu 1-2 jam dan biasanya sering ditandai dengan tanda-tanda mengigau atau kegilaan.

Sedangkan yang kedua dalam gangguan pencernaan seperti mual, sakit kepala, nyeri hebat, muntah dan diare. Zat arsenik dapat mematikan dengan cara merusak sistem pencernaan orang tersebut sehingga menyebabkan kematian karena shock. Beberapa tokoh yang pernah keracunan arsenik adalah Napoleon Bonaparte dan Munir.

Jika berada dalam bentuk unsur, maka arsenik tidak berbahaya. Tapi jika dalam bentuk oksidanya yaitu arsen dioksida, maka bersifat racun yang berbentuk serbuk putih serta larut dalam air.
Arsenik tidak berasa dan sukar untuk dideteksi. Makanan atau minuman yang dicampur arsenik tidak akan berasa. Senyawa ini dulu disebut 'bubuk warisan' karena digunakan untuk membunuh orang agar bisa mendapatkan warisannya dan kematiannya biasanya dianggap wajar.

Hal ini pula yang terjadi pada Napoleon Bonaparte, kaisar Perancis ini sebelumnya diyakini meninggal akibat kanker lambung. Tapi setelah hampir seratus tahun baru diketahui bahwa ia meninggal akibat keracunan arsenik berdasarkan analisis rambutnya yang mengandung arsenik dengan dosis diambang batas aman.

3. Tetrodoksin
Zat ini biasanya terdapat di dalam ikan puffer (ikan buntal) dan bisa menyebabkan keracunan
tetrodotoksin neurotoksin, ikan ini banyak terdapat di Asia terutama di Jepang. Dosis 1-2 gram tetrodoksin murni bisa mematikan dan diperkirakan efeknya melebihi sianida.

Toksin ini akan terkonsentrasi di hati, organ kelamin dan kulit binatang. Selain itu zat ini akan tetap stabil jika terkena suhu tinggi dan larut dalam air. Zat ini berbentuk heterosiklik kecil dan molekul organiknya dapat bekerja secara langsung di saluran elektrik natrium yang aktif di jaringan saraf. Karenanya orang yang keracunan zat ini disebabkan oleh kerusakan saraf.

Orang yang keracunan tetrodoksin biasanya setelah mengonsumsi ikan puffer atau ikan buntal dalam jumlah tertentu. Namun, terkadang racun ini ditemukan dalam bentuk bubuk obat yang dimasukkan ke dalam aliran darah atau melalui luka yang terbuka. Jika diberi dosis tetrodoksi dalam jumlah mematikan yaitu lebih dari 1 mg, bisa menyebabkan kematian.

4. Botulisme
Botulisme adalah penyakit infeksi paling berbahaya yang disebabkan oleh bakteri Clostridium Botulinum. Racun dari bakteri ini dikenal paling kuat sehingga dilarang penggunaannya sebagai senjata biologis dalam peperangan.

Infeksi racun ini menyebabkan kelumpuhan akut pada kedua sisi saraf tubuh (saraf karnial) dan saraf yang melakukan kontrol otomatis serta kesadaran dalam tubuh.

Selain itu bakteri ini dikenal sebagai bakteri anaerob yaitu dapat bertahan hidup, mereproduksi dirinya sendiri serta menghasilkan racun yang paling mematikan dan efektif pada tingkat oksigen yang sangat rendah. Racun dari bakteri ini akan menyerang sistem saraf dan membuat seseorang meninggal dengan rasa sakitnya.

Keracunan Botulisme biasanya akibat makanan yang dikonsumsi atau melalui suntikan ke dalam tubuh yang dapat merusak sistem saraf serta melumpuhkan otot dengan menghambat pelepasan neurotransmitter acetycholine dari saraf.


Rabu, 19 September 2012

ANALISIS JURNAL KIMIA



PERUBAHAN KONSEPTUAL YANG DICAPAI
MELALUI PENGAJARAN BARU PADA KONSEP ASAM BASA
1.      Pendahuluan
a)      Latar belakang
Kimia adalah salah satu pelajaran yang sulit di tingkat sekolah menegah keatas oleh karena itu siswa mempunyai banyak kesulitan dalam memahami konsep kimia (Kavanaugh et al., 1981). Banyak topic kimia yang menyebabkan miskonsepsi karena materi kimia banyak yang dihubungkan dengan materi yang lain contohnya materi asam basa. konsep ini banyak berhubungan dengan konsep yang lain contohnya kesetimbangan,, reaksi kimia, stoikiometri, dan larutan. Ada berbagai sumber dari salah faham yaitu : pengalaman kehidupan sehari-hari, berlatih bahasa tradisional, tidak sepadannya pengetahuan guru dengan murid, kurang tepat dalam  mengartikan istilah kimia, dan buku teks. Sangat disayangkan sekali pada saat ini kurikulum dan teks book masih ada yang miskonsepsi pada saat perancangan kurikulum seharusnya di siapkan oleh komisi pusat matang-matang, tapi ini sering kali di abaikan. Perubahan konseptual merupakan salah satu bagian dari mekanisme belajar yang diperlukan pelajar untuk mengubah mereka tentang fenomena suatu konsep melalui pengaturan kembali dan menggabungkan kepada pengetahuan yang sudah ada.
b)      Rumusan masalah
Siswa tertarik pada pengetahuan adalah faktor tepenting pada pembelajaran (Hofstein et al., 1976).supaya pembelajaran dapat mempengaruhi sikap siswa ke arah sains maka dibuatlah New Teaching Material (NTM) ini di desain agar merubah konseptual konflik siswa tentang miskonspsi terhadap materi asam dan basa. Penggunaan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui berpengaruh tidaknya (NTM) pada materi asma basa mengenai miskonsepsi dan sikap kimia siswa pada kelas x.
1.      Akankah bahan pembelajaran baru (NTM) atau  tradisional kah yang lebih efektif dalam pencapaian belajar dan sikap sains siswa?
2.      Apakah bahan pembelajaran baru (NTM) dapat meningkatkan perubahan konseptual asam basa terhadap siswa?
c)      Tujuan penelitian
Ingin mengetahui metode apakah yang lebih efektif (New Teaching Material (NTM) atau tradisional)  dalam pencapaian belajar dan sikap kimia siswa serta dalam meningkatkan perubahan konseptual asam basa
2.      Landasan teoritis
Peneliti mengemukakan bahwa siswa sering membangun teori mereka sendiri tapi berlawanan dengan ilmu sains (Osborne et al., 1985) disarankan bahwa pelajar membangun pengetahuan dan konsep mereka dari kemampuan dan pengalaman mereka  (Osborne et al., 1983). Ini memperlihatkan bahwa setiap individu belajar dari corak dan model yang berbeda. Untuk alasan ini, pembangunan kurikulum telah memulai ke jadilah dikendali untuk pokok pembicaraan individu atau konsep semasa tiga dasa warsa terakhir atau seperti itu (Osborne et al., 1982; Osborne et al., 1985). Model pembelajaran yang terbaik adalah perubahan konseptual Posner, Benturan, Hewson, dan Gertzog (1982) Untuk mengubah konseptual siswa, model ini terdiri dari empat tahap (1) siswa harus merasa tidak puas dengan konsep yang mereka ketahui (2) konsep yang baru harus dapat dimengerti (3) konsep baru harus masuk akal (4) konsep ini harus berhasil. Setelah kondisi ini dapat terpenuhi, maka siswa dapat mengalami perubahan konseptual.
3.      Metode Penelitian
a)      Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada delapan puluh delapan murid kelas x tingkat SMA di sekolah pantai utara dari daerah laut hitam di Turki. Di kelas x  ada delapan kelas yang terdiri dari 22-24 murid per kelas. Dua diantara empat guru kimia ikut berpartisipasi pada penelitian, masing-masing memegang 2 kelas. Kelompok eksperimen diambil secara acak dua kelas dan dipegang oleh guru A, kemudian kelompok kontrol di pegang oleh guru B.
b)      Instrument
Guru pada kelompok eksperimen diberi pelatihan NTM selama dua minggu sebelum di implementasikan pada siswa agar dapat dipastikan pengajaran NTM diterapkan pada pembelajaran sesuai dengan rencana. Kelompok control dan eksperimen keduanya diamati saat implementasi, untuk kelompok eksperimen menggunakan cara NTM dengan mencoba menolong siswa menyamakan persepsi siswa yang sudah ada dengan konsep yang sebenarnya, sedangkan pada kelompok kontrol menggunakan metode ceramah. Kedua kelompok diberi waktu yang sama untuk pembelejaran, pada kelompok eksperimen di fokuskan pada persiapan lembar kerja, analogi  dan demonstrasi dari pembelajaran NTM. Desain ini di anjurkan bagi siswa yang miskonsepsi dalam materi asam basa. Contoh implementasi dari lembar kerja seperti di bawah ini :Pada langkah ini masing-masing lembar kerja di fokuskan pada miskonsepsi
Figure 1 : dalam langkah ini siswa dihadapkan pada miskonsepsi tanpa indikasi apapun mereka dinyatakan miskonsepsi. Aktivitas ini ditujukan  untuk membawa siswa keluar dari konsepnya(fikiran siswa) . Pada akhirnya diambil grup  kecil (empat sampai lima orang ) dan berdiskusi untuk membahas miskonsepsi dan di bimbing oleh guru. setelah itu siswa mengubah salah faham mereka dan kemudian menyempurnakan lembar kerja mereka. Sebagian besar aktifitas dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, dan di demontrasikan oleh guru.
Concept achievement test (CAT)
Ada dua puluh soal test terkait konsep asam basa untuk mengidentifikasi siswa tentang miskonsepsi. CAT ini test nya berbentuk pilihan ganda, masing-masing soal pada CAT harus diterima secara ilmiah salah satunya secara umum telah diungkapkan pada pembahasan sebelumnya dan ditemukan pada sesi wawancara dan yang ketiga layak dan masuk akal. Langkah-langkah yang di ambil selama CAT adalah yang pertama topik berlandaskan kurikulum kedua  litelatur yang behubungan dengan siswa diuji ketiga wawancara pada 10 murid  untuk mengetahui miskonsepsi mereka dipilih secara acak. Miskonsepsi dapat di identifikasi dengan pilihan berganda contohnya :
a)      asam dapat membakar dan melelhkan apapun
b)      minuman soda mengandung basa lemah
c)      asam kuat dapat melelehkan logam
d)     asam lemah dapat di cicipi
e)      semua asam punya gelembung
jawaban yang benar adalah yang D dan yang miskonsepsi adalah yang A. untuk memvalidasi soal ini diujikan di salah satu SMA di kota Trabzon. Setelah di analisis terdapat 20 soal, Dengan koefesien reabilitasnya 0.92. Siswa mengerjakan soal dengan waktu 45 menit dengan membandingakn pre test dan post test pada setiap kelompok.
Wawancara dengan siswa
Sepuluh murid di wawancara dengan waktu 30-40 menit untuk mengetahui persepsi tentang konsep asam basa. Wawancara dilakukan tiga bulan sebelum mereka di ajari konsep asam basa. Untuk wawancara murid di ambil dari kelas pertengahan yang terdiri dari enam murid laki-laki dan empat murid perempuan.. hasil dari wawancara ini di pakai untuk membuat soal CAT.
Chemistry Attitude Scale (CAS)
Dalam CAS ini terdapat 25 pertanyaan sikap (11 positif dan 14 negatif) pertanyaan ini di desain untuk mengukur sikap siswa terhadap kimia. Karena salah satu tujuan dari NTM adalah untuk mengukur sikap kekimiaan siswa. Contoh pertanyaan sikap yaitu : aku suka kimia, aku ingin kursus belajar kimia, dan kimia itu menyenangkan dan dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam CAS ada lima skala yaitu (sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju )Data yang di dapat untuk 11 pertanyaan positif  yaitu 5 sangat setuju dan 1 sangat tidak setuju , dan untuk 14 pertanyaan negative di dapat yaitu 1 sangat setuju dan 5 sangat tidak setuju.
Desain
Desain pada penelitian menggunakan quasi eksperiment
Kelompok
Pre-test
Perlakuan
Post test
Eksperimen
T1,T2
X1
T1,T2
kontrol
T1,T2
X2
T1,T2
X1 : menggunakan NTM, X2 : Tradisional, T1 :CAT, T2 : CAS
4.      Hasil Penelitian
CAT dan CAS  dujikan pada kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok control pada pre test tidak menunjukan perbedaan yang signifikan. Ini menunjukan bahwa kedua kelompok equivalent. Pada pertanyaan yang pertama Akankah bahan pembelajaran baru (NTM) atau  tradisional kah yang lebih efektif dalam pencapaian belajar dan sikap siswa? Dapat dilihat pada data disana ada perbedaan yang berpengaruh terhadap ilmu kimia kelompok eksperimen (M= 73.9, SD= 12.7) dan kelompok kontrol (M= 60.0, SD= 15.9) t= 4.496, p< 0,001 ini menunjukan bahwa kelompok eksperimen mempunyai pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok control. Pada saat uji T juga terlihat sangat signifikan pada kelompok eksperimen (t = 2.528, p = 0.013) ini karena kelompok eksperimen lebih banyak menggunakan waktunya di labolatorium dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Persentasi miskonsepsi pada kedua kelompok dilakukan dengan pre-test dan post-test. Salah faham yang sangat umum adalah mengenai Semua garam adalah netral pada kelompok eksperimen 84% dan pada kelompok control 95% setelah kelompok eksperimen diberikan model NTM dan kelompok control diberikan pengajaran yang biasa(tradisional) didapatkan hasil yang signifikan antara kedua kelompok persentasenya kelompok eksperimen 18% dan kelompok control 41% .
5.      Kesimpulan
Hasil dari NTM berlandaskan perubahan konseptual siswa lebih baik dalam memperbaiki maslah miskonsepsi siswa dibandingkan dengan pengajaran yang konvensional. Tidak hanya pemahaman siswa saja yang harus baik tapi ketertarikan siswa terhadap kimia. Sehingga guru tidak hanya mengajarkan asam basa saja tetapi juga mengorganisir aktifitas siswa ke dalam kehidupan sehari-hari, karena sebagian besar siswa mempunyai gambaran secara umum pada pengalaman kehidupan mereka sehari-hari. Pada NTM penekanan pada praktikum di labolatorium karena sangat berpengaruh terhadap pemahaman dan sikap siswa kearah  kimia.
6.      Komentar saya
Menurut saya NTM ini bagus di terapkan pada pembelajaran untuk dapat merubah  konseptual siswa mengenai materi asam basa karena  terkadang siswa hanya tahu asam saja itupun di hubungkan dengan konsep yang sudah ada pada dirinya dalam kehidupan sehari-hari.